Sebuah proyek baru yang menjanjikan telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan energi surya dikonversi menjadi hidrogen dengan skala kilowatt. Proyek bernama “Solar-to-Hydrogen” ini dikembangkan oleh peneliti dari Helmholtz-Zentrum Berlin dan diluncurkan pada bulan April 2021.

Proyek ini menggunakan sistem elektrolisis air yang memungkinkan energi surya digunakan untuk memisahkan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Hidrogen yang dihasilkan kemudian dapat disimpan dan digunakan sebagai sumber energi yang dapat diandalkan dan bersih.

Pilot plant ini berukuran kecil dan mampu menghasilkan 1 kilowatt energi hidrogen dari sinar matahari dalam satu jam. Namun, proyek ini memiliki potensi besar untuk menjadi solusi masa depan dalam mengatasi masalah krisis energi dan lingkungan.

Selain itu, proyek ini juga merupakan bagian dari strategi Jerman untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Jerman berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga 80-95% pada tahun 2050, dan teknologi Solar-to-Hydrogen ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mencapai tujuan tersebut.

Proyek ini juga diharapkan dapat memicu perkembangan teknologi energi baru di masa depan, khususnya dalam bidang pengembangan sistem penyimpanan energi yang lebih efisien dan dapat diandalkan. Dengan semakin banyaknya pengembangan teknologi seperti ini, maka diharapkan kita dapat bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dalam kesimpulannya, teknologi Solar-to-Hydrogen yang dikembangkan oleh proyek Solar-to-Hydrogen ini memberikan solusi yang menjanjikan dalam pengembangan energi terbarukan. Dengan memanfaatkan energi surya, kita dapat menghasilkan sumber energi bersih dan dapat diandalkan untuk masa depan yang lebih baik.