Baterai Solid-State Memiliki 2x Energi—dan Tanpa Anoda

Penulis :
Share Article
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Baru-baru ini, para peneliti di Universitas Texas Austin dan Universitas Porto mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan baterai padat yang sangat efisien dan lebih aman. Baterai tersebut tidak memerlukan anoda, sebuah komponen yang umumnya digunakan dalam teknologi baterai saat ini.

Baterai padat ini menggunakan bahan katoda berbasis nikel dan bahan elektrolit berbasis ion perak untuk menghasilkan energi listrik. Dalam pengujian awal, baterai ini memiliki kepadatan energi 2 kali lebih besar dari baterai ion litium konvensional.

Tanpa anoda, baterai ini tidak hanya menjadi lebih ringan dan lebih kecil, tetapi juga mengurangi risiko kebakaran dan ledakan yang terkait dengan teknologi baterai saat ini. Selain itu, baterai padat ini lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti timbal dan kadmium.

Meskipun masih dalam tahap pengembangan awal, baterai padat ini memiliki potensi untuk menjadi alternatif yang lebih aman dan efisien untuk teknologi baterai saat ini. Hal ini juga dapat meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Namun, ada beberapa kendala dalam mengembangkan teknologi baterai padat ini seperti masalah dalam mengoptimalkan kinerja dan stabilitasnya dalam skala yang lebih besar. Para peneliti masih terus melakukan riset dan pengembangan untuk mengatasi masalah ini.

Dalam waktu dekat, kemungkinan kita akan melihat teknologi baterai padat ini digunakan secara luas di berbagai aplikasi seperti kendaraan listrik, perangkat elektronik, dan sistem penyimpanan energi untuk penggunaan rumah tangga maupun industri.

Dengan demikian, teknologi baterai padat ini memberikan harapan besar bagi penggunaan energi yang lebih efisien, aman dan ramah lingkungan di masa depan.